Selasa, 04 Desember 2007

Bekam

Hari Sabtu tanggal 1 Desember 2007 kemarin saya berkesempatan mendapatkan terapi bekam. Hasilnya ? Huenak tenaan ! Badan enteng, pusing-pusing hilang, keluhan saya akhir-akhir ini - punggung dan leher belakang kaku pegal-pegal lenyap seketika. Pokoke Mak Nyos.... Satu lagi, saya suka berat bangun tidur. Lha koq setelah bekam kemarin begitu bangun tidur mata langsung terang benderang. Cling ! Badanpun ringan untuk diangkat.

Sebetulnya ini bukan kali yang pertama saya mendapat terapi ini. Kurang lebih dua tahun yang lalu saya pernah mendapat hal yang sama dari seorang teman. Waktu itu saya dibekam pada tiga titik utama bekam. Itu titik wajib tatkala seseorang dibekam. Begitu yang saya dengar. Darah yang keluar sedikit. Setelah mengental hanya seperti sehelai benang sepanjang setengah lingkaran mangkuk bekam.

Bekam kemarin dilakukan di Bengkel Rohani pimpinan Ustadz Abu Aqila di Ciputat. Setelah konsultasi, saya diruqyah sebentar, kemudian dilanjutkan dengan bekam. Cukup mengejutkan, saya dibekam di sembilan titik. Lebih mengejutkan lagi, darah yang keluar dari titik di pundak , kiri dan kanan, cukup banyak. Hampir separuh mangkuk. Berwarna merah tua, kental dan sedikit berbusa. Apakah ini pertanda mulai ada error di jasad ini ? Semoga saja tidak.

Bagi yang telah mengetahui apa itu bekam tentu tidak asing dengan cerita 'berdarah-darah' di atas ; titik bekam, gelas, darah kental, berbusa. Bagi yang belum semoga tuturan berikut dapat menambah khasanah pengetahuan Anda.

Pengertian Bekam
Istilah Bekam berasal dari Bahasa Melayu. Ia juga dikenal di beberapa wilayah dengan nama berbeda, misalnya al Hijamah (Arab), cupping (Inggris), kop atau cantuk (Indonesia). Orang awam memaknai bekam secara sederhana sebagai pembuangan darah kotor. Jika ditelaah lebih mendalam sesungguhnya ada kerancuan dalam penggunaan istilah darah kotor ini. Karena sesungguhnya seseorang yang sehat 100% pun (jika ada) maka ia memiliki juga darah kotor. Dan itu tidak perlu dikeluarkan. Untuk lebih lengkapnya silahkan baca di sini. Namun demikian saya akan tetap menggunakan istilah ini. Semoga saja kerancuan istilah tidak menghalangi sampainya pengertian bekam kepada sidang pembaca.

Sejarah
Bekam sudah dipraktekkan manusia, paling tidak, sejak zaman Mesir Kuno pada masa kerajaan Babylonia. Pada saat itu teknik ini populer untuk penyembuhan sawan (epilepsi), stroke, penyakit ringan seperti masalah kulit hingga letih atau lesu. Bekam kemudian berkembang di banyak negara diantaranya India. Negara-negara Arab dan China merupakan tonggak penting perkembangan bekam hingga mendunia.

Bagi yang pertama kali mengenal bekam dari khasanah pengobatan China mereka berasumsi bahwa bekam berasal dari China. Bahkan sering metode ini disebut Chinese Healing Method. Demikian juga yang pertama kali mengenal bekam dari khasanah pengobatan Arab berasumsi bahwa bekam berasal dari Arab dan atau Islam. Apalagi bekam termasuk teknik pengobatan yang tertulis dalam risalah-risalah thibbunnabawy (pengobatan a'la nabi). Dan memang Rasulullah sendiri merupakan penganjur teknik pengobatan ini dalam beberapa haditsnya. Tidak mengherankan jika di negara-negara yang mayoritas penduduknya muslim praktik bekam kental dengan nilai-nilai Islam.

Alat Bekam.
Pada zaman China kuno, bekam disebut sebagai "pengobatan tanduk", karena pengobat menggunakan tanduk yang telah dikosongkan sebagai mangkuk penghisap. Pada abad ke-18, pengobat Eropa menggunakan lintah sebagai alat untuk menyedot darah pasien. Saat ini telah tersedia berbagai jenis peralatan bekam yang lebih higienis. Satu paket peralatan bekam paling tidak terdiri dari penghisap (hand pump), mangkuk (cupping set), pena jarum (lancet device), silet, antiseptik (bahan sterilisasi seperti alkohol), sarung tangan karet (rubber gloves).

Jenis Bekam
Bekam kering atau bekam angin (Hijamah Jaaffah), yaitu bekam tanpa mengeluarkan darah. Yang dilakukan hanyalah menghisap permukaan kulit dan memijat sekelilingnya. Metode ini bermanfaat untuk mengurangi sakit secara darurat atau digunakan untuk meringankan nyeri punggung.

Bekam kering disarankan bagi orang yang takut melihat darah dan atau tidak tahan suntikan jarum. Kulit yang dibekam akan tampak merah kehitam-hitaman (lebam) selama 3 hari. Untuk membantu menghilangkan tanda lebam ini dapat dioleskan minyak habbatussauda.

Bekam basah (Hijamah Rothbah), yaitu bekam dengan mengeluarkan darah. Pertama dilakukan bekam kering kemudian permukaan kulit dilukai dengan jarum tajam (lancet), kemudian dihisap dengan cupping set dan hand pump untuk mengeluarkan darah dari tubuh. Lama hisapan 3 sampai 5 menit, dan maksimal 9 menit. Penghisapan tidak lebih dari 7 kali hisapan. Darah yang keluar berwarna merah pekat dan berbuih. Selama 3 jam setelah dibekam, hindarkan kulit yang lebam dari bersentuhan dengan air. Jarak waktu pengulangan bekam pada tempat yang sama adalah 3 minggu.

Larangan bekam
Ada beberapa orang/ kondisi yang dilarang atasnya berbekam, antara lain orang tua yang renta dan sakit, penderita tekanan darah sangat rendah, sakit kudis, wanita yang sedang hamil, haid, orang yang sedang minum obat pengencer darah, penderita leukemia, trombosit, alergi kulit serius, orang yang sangat letih, kelaparan, kenyang, kehausan, gugup.

Bekam tidak boleh dilakukan pada area-area mata, telinga, hidung, mulut, puting susu, alat kelamin, dubur, area tubuh yang banyak terdapat simpul limpa, dekat pembuluh besar, ada varises, tumor, retak tulang dan jaringan luka.

Imam Asy-Syuyuthi mengutip pendapat Ibnu Umar bahwa berbekam dalam keadaan perut kosong itu adalah paling baik karena dalam hal itu terdapat kesembuhan. Maka disarankan bagi yang hendak berbekam untuk tidak makan-makanan berat 2-3 jam sebelumnya.